:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/563318/original/img_gasperini-3.jpg)
Sebelum sukses bersama Atalanta, Gasperini termasuk pelatih yang tidak terlalu diperhitungkan. Ia pernah melatih Inter Milan di tahun 2012 namun hanya bertahan empat bulan (Juni - September).
Karier kepelatihan Gasperini diawali dengan menangani Tim Primavera Juventus selama sembilan tahun (Juli 1994 - Juni 2003). Selanjutnya, ia pernah melatih tiga klub, masing-masing dalam dua periode, yakni Crotone (Juli 2003-Desember 2004 dan April 2005-Juni 2006), Genoa (Juli 2006-November 2010 dan September 2013-Juni 2016), Palermo (16 September 2012-4 Februari 2013 dan 24 Februari 2013 - 11 Maret 2013).
Gattuso Dapat Dukungan
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1814086/original/065670300_1514425814-000_V20T9.jpg)
Sementara itu, meski membawa hasil yang kurang memuaskan sejak ditunjuk pada 27 November 2017 lalu, Gennaro Gattuso tetap mendapat dukungan penuh dari banyak pihak pada momen hari ulang tahunnya yang ke-40, kemarin. Salah satunya datang dari mantan pelatihnya saat bermain untuk AC Milan, Carlo Ancelotti.
“Sudah 40 tahun kau sekarang ya, Rino. Empat puluh tahun adalah momen untuk refleksi. Ada banyak masa lalu untuk dikenang dan cukup waktu di depan untuk dibangun. Sekarang aku saksikan kau duduk di kursi pelatih Milan dan kau bertindak gila; kau menjerit, berteriak, kau semangati pemain-pemainmu. Aku kira kau adalah orang yang tepat di posisi yang tepat,” tulis Ancelotti di La Gazetta dello Sport.
Ancelotti pun sedikit mengenang watak mantan anak asuhnya itu. Di mata pelatih yang saat ini sedang menganggur usai dipecat Bayern Muenchen itu, karakter Gattuso tak berubah sejak dari dulu. Meski memang, tidak dipungkirinya bahwa Rino (sapaan Gattuso) bukan sosok yang cerdas dalam hal teknik.
“Di lapangan kaulah prajuritku. Aku tidak pernah melihat kau menyerah, tidak pernah melihat kau keluar lapangan dengan kaos bersih, tidak pernah melihat kau menolak bertempur. Itulah kenapa aku selalu mengagumimu. Kau mampu mencapai tujuanmu meskipun alam tidak memberkahimu dengan teknik yang bagus. Karena, aku bisa katakan ini, kakimu memang dasar tidak terdidik dengan baik!” kata Ancelotti.