Selain kontra Sheffield, kekalahan dari Crystal Palace pada laga pertama Liga Inggris, 19 September 2020, semestinya bisa dihindari alias tak perlu terjadi.
Maksud hati memulai Liga Inggris 2020/2021 dengan sempurna, Manchester United harus menanggung malu. Padahal tim besutan Ole Gunnar Solskjaer mendapatkan libur ekstra satu minggu. Setan Merah malah tumbang dengan skor telak 1-3.
Ada tiga catatan yang menjadi sorotan ke kubu MU dalam kekalahan menyesakkan tersebut. Yang pertama, kinerja empat beknya yang sangat mengecewakan.
Bisa dikatakan dari keempat bek ini, hanya Timothy Fosu-Mensah yang mainnya agak mendingan. Sementara yang lain cukup bikin fans MU mengelus dada. Victor Lindelof membuat dua blunder yang berbuah dua gol bagi Palace. Harry Maguire si bek termahal juga performanya biasa-biasa saja.
Luke Shaw sampai dikritik oleh Patrice Evra karena terlalu malas dalam mengover pergerakan Andros Townsend yang menghasilkan gol pertama Palace.
Selain itu, MU juga miskin kreativitas pada laga tersebut. United tercatat dominan dalam penguasaan bola. Mereka mengunci sang tamu di area pertahanan mereka sendiri, namun mereka kesulitan untuk mencetak gol.
Penyebabnya adalah Palace memutuskan bermain pragmatis dan menumpuk pemain di kotak penalti. Sementara United kesulitan untuk membongkar situasi ini, terutama setelah Bruno Fernandes terus dijaga ketat.
Sorotan yang ketiga adalah Solskjaer kurang percaya kepada para pemain pengganti. Sampai menit ke-60 banyak pemain MU yang tampil buruk. Sebut saja Anthony Martial, Marcus Rashford dan Bruno Fernandes yang kesulitan berkembang ketika tim lawan bermain bertahan.
Ketika pemain-pemain ini tidak bisa tampil maksimal, Solskjaer seharusnya berani mengganti mereka. Namun kenyataannya? Ia terus mempertahankan tiga pemain itu hingga akhir meski performanya bisa dibilang tidak ada bedanya.