Jakarta - Timnas Indonesia diyakini memiliki masa depan yang cerah pasca tampil di Piala Asia 2023. Pandangan tersebut diungkapkan pelatih sekaligus pengamat sepak bola nasional, Erwan Hendarwanto.
Langkah tim berjulukan Garuda itu terhenti di babak 16 besar Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar beberapa waktu lalu. Indonesia harus pulang lebih awal setelah dihajar Australia dengan skor 0-4 pada Minggu (28/1/2024).
"Saya kira masa depan Timnas Indonesia pasca Piala Asia memberikan harapan besar berupa prestasi yang akan segera kita dapatkan, dengan pondasi yang sudah dilakukan oleh bapak-bapak pengurus PSSI, dengan dukungan pemerintah dan peran besar coach Shin Tae-yong," ujar Erwan Hendarwanto kepada Bola.com, Selasa (6/2/2024).
"Timnas masih bisa berkembang ke depannya, dengan usia pemain rata-rata masih muda apa yang sudah dimainkan di Piala Asia 2023 memberikan harapan besar untuk kemajuan prestasi Timnas Indonesia ke depannya," sambungnya.
Beri Perlawanan
Jordi Amat dkk. memang kalah telak dari Australia, namun secara permainan Erwan Hendarwanto menilai Indonesia tidak tampil mengecewakan. Malah, pada babak pertama Garuda sukses menggempur pertahanan lawan.
"Secara keseluruhan Timnas bisa memberikan perlawanan dengan sangat baik di laga itu, terutama pada babak pertama dimana ritme bermain cukup tinggi. Aliran bola dari lini ke lini mengalir cukup rapi, organisasi permainan terstruktur dengan baik dan bisa menguasai pertandingan," katanya.
"Yang membedakan dengan Australia adalah pengalaman saja, empat gol yang tercipta menunjukkan bagaimana Australia bisa menciptakan ruang dan peluang sekaligus memanfaatkan peluang menjadi gol," tambah dia.
Kombinasi Lokal dan Naturalisasi
Di era pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia kini menjelma jadi salah satu tim kuat yang tak bisa dipandang sebelah mata. Komposisi skuad Garuda pun terbilang cukup merata dengan kombinasi pemain lokal dan keturunan atau naturalisasi.
Sejauh ini, sudah ada sederet pemain yang menjalani proses naturalisasi. Sebut saja Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, hingga Justin Hubner. Kini Shin Tae-yong juga tengah menantikan kehadiran dua pemain keturunan baru, yakni Jay Idzez dan Nathan Tjoe-A-On.
"Apalagi masih ada beberapa pemain diaspora yang akan segera di naturalisasi dengan rekam jejak prestasi yang cukup mentereng, dikombinasikan dengan pemain lokal yang sangat potensial dan berusia muda," ucap Erwan Hendarwanto.
Apa PR Terbesarnya?
Menurut Erwan Hendarwanto salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah pembinaan sepak bola kelompok usia. Mantan pelatih PSIM Yogyakarta itu menekankan bahwa PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Tanah Air itu harus lebih serius dalam menggarap kompetisi sepak bola usia muda.
"PR terbesarnya adalah bagaimana menyiapkan sistem kompetisi usia muda yang lebih berkualitas dan berjenjang," pesannya.
"Sehingga akan mendapatkan lebih banyak lagi potensi lokal yang berkualitas untuk pemain-pemain usia muda dibawah usia 20 tahun," pungkas Erwan Hendarwanto.