Chelsea Layak Diperhitungkan Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Depan, Ini 3 Alasannya

Selebrasi skuad Chelsea usai mengalahkan PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025, Senin (14/7/2025). (AP Photo/Adam Hunger)

Chelsea mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan serius di bawah komando Enzo Maresca. Musim 2024/25, The Blues berhasil menyabet dua trofi: Conference League dan Piala Dunia Antarklub.

Tidak hanya itu, mereka juga finis di empat besar Premier League. Dengan catatan tersebut, sudah waktunya Chelsea dianggap sebagai penantang serius gelar juara musim depan.

Meski sempat limbung di paruh tengah musim lalu, Chelsea menutup musim dengan stabil.

Publik mungkin sudah memprediksi mereka akan menjuarai Conference League, tetapi tak banyak yang memperkirakan mereka mampu menaklukkan Paris Saint-Germain (PSG), tim yang sebelumnya mengalahkan Bayern Munchen dan Real Madrid dengan meyakinkan, di final Piala Dunia Antarklub 2025.

Fakta bahwa mereka bisa meraih kemenangan atas PSG bukan sekadar kejutan, tetapi bukti kematangan strategi dan karakter tim.

Berikut tiga alasan mengapa Chelsea pantas diperhitungkan dalam perebutan gelar Premier League 2025/26:

1. Pragmatisme Maresca

Enzo Maresca memperlihatkan kecermatan taktik saat menghadapi PSG. Ia tak memilih bertahan total, tetapi juga tak gegabah menekan terlalu tinggi.

Pelatih asal Italia itu mengandalkan garis pertahanan tinggi yang dipadu dengan kecepatan lini belakang untuk mengantisipasi umpan terobosan dari tim asuhan Luis Enrique.

Gaya bermain pragmatis seperti ini menjadi kekuatan Chelsea di laga-laga besar.

Jika Maresca mampu menerapkan pendekatan yang fleksibel sesuai lawan musim depan, bukan tidak mungkin Chelsea akan mengoleksi kemenangan penting atas para rival langsung, hasil yang bisa menentukan arah perebutan gelar di akhir musim.

2. Efisiensi Serangan

Statistik penguasaan bola Chelsea saat mengalahkan PSG hanya 34 persen. Namun, dari angka itu, mereka mampu menciptakan tiga peluang emas, melepaskan 10 tembakan, dan mencetak tiga gol.

Efisiensi ini patut diapresiasi, meski masih belum konsisten sepanjang musim lalu.

Sebagai catatan, dari 38 pertandingan Premier League musim lalu, Chelsea rata-rata menciptakan 3,2 peluang besar per laga, tetapi gagal memaksimalkan 2,2 di antaranya.

Catatan pemborosan ini turut terlihat di final Piala Dunia Antarklub 2025, mereka hanya mengkonversi satu dari tiga peluang besar. Meski demikian, rasio gol per tembakan mereka tetap mengesankan.

Masuknya Joao Pedro diperkirakan akan membantu meningkatkan ketajaman lini depan Chelsea. Jika ingin bersaing di papan atas, efektivitas dalam menyelesaikan peluang harus jadi prioritas utama.

3. Kepercayaan Diri Tim

Satu aspek mencolok dari kemenangan Chelsea atas PSG adalah keyakinan para pemain terhadap rencana permainan mereka. Rasa percaya diri itu menjadi fondasi penting untuk bersaing di level tertinggi musim depan.

Bek muda Levi Colwill bahkan sempat berkata, "Kami bukan Inter atau Madrid,", pernyataan yang bisa terdengar sombong.

Namun, dalam dunia sepak bola, kepercayaan diri dan arogansi sering kali berjalan beriringan. Mentalitas ini justru dibutuhkan pelatih untuk mendorong pemain mengambil risiko yang tepat di situasi sulit.

Bergerak ke Arah Benar

Tiga aspek, pragmatisme, efisiensi, dan rasa percaya diri, menjadi sinyal bahwa Chelsea sedang bergerak ke arah yang benar.

Jika Maresca bisa menjaga fleksibilitas taktik dan tidak kembali pada pendekatan kaku seperti saat kekalahan telak 1-4 dari Celtic pada Juli 2024 maka target finis di posisi dua besar Premier League bukanlah hal mustahil.

Kemenangan atas PSG di final Piala Dunia Antarklub menjadi titik balik penting, tidak hanya secara teknis, tetapi juga secara psikologis.

Lawan-lawan mereka di turnamen itu memang sebagian besar dianggap ringan, tetapi menumbangkan juara Liga Champions adalah pernyataan kuat, Chelsea patut kembali dihormati.

Sumber: The Pride of London